Dwirosomanunggal™ adalah nama grup kesenian Jathilan/Kudalumping dari Dusun Curah, Desa Bligo, Kec. Ngluwar, Kab. Magelang, Jawa Tengah. Grup kesenian ini terhitung masih baru karena para anggotanya rata2 adalah masih remaja dan masih dalam usia sekolah/kuliah. Sungguh sangat membanggakan, ketika kaum muda sekarang ini kebanyakan terpengaruh dengan budaya barat yang tidak sesuai dengan nilai2 ketimuran dan bahkan banyak yang bertentangan dengan norma2 adat maupun agama, ternyata masih ada juga kaum muda-mudi yang mencintai dan bahkan bersemangat untuk melestarikan kebudayaan warisan dari leluhur. Siapa lagi kalau bukan mereka/kaum muda yang akan melestarikan kesenian Jathilan/Kudalumping yang merupakan kesenian asli Indonesia terutama tanah Jawa ? Ataukah kita akan membiarkan seandainya kesenian Jathilan/Kudalumping ini direbut dan diakui milik bangsa lain (baca: Malaysia) ?Maka dari semangat itulah sesuai dengan visi dan misi yaitu Nguri-uri kabudayan Jawi, ingkang mboten nyimpang saking Agami yang berarti: Melestarikan budaya Jawa yang tidak bertentangan atau menyimpang dari ajaran Agama, maka Grup Kesenian Jathilan "DWIROSOMANUNGGAL" ini dibentuk. Sementara itu DWIROSOMANUNGGAL berarti dua rasa dan karsa yang menjadi satu, karena anggota dari Seni Jathilan ini berasal dari dusun yaitu Curah Lor dan Curah Kidul.
SEJARAH KUDALUMPING
Kudalumping juga disebut Jaran Kepang atau Jathilan adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda . Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dibentuk menyerupai bentuk kuda. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Tarian kuda lumping biasanya hanya menampilkan adegan prajurit berkuda, akan tetapi beberapa penampilan kuda lumping juga menyuguhkan atraksi kesurupan , kekebalan, dan kekuatan magis, seperti atraksi memakan beling dan kekebalan tubuh terhadap deraan pecut/cambuk. Meskipun tarian ini berasal dari Jawa , Indonesia , tarian ini juga diwariskan oleh kaum Jawa yang menetap di Sumatera Utara dan dibeberapa daerah di luar Indonesia seperti di Malaysia .
Tidak satupun catatan sejarah mampu menjelaskan asal mula tarian ini, hanya riwayat verbal yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Baca selengkapnya
INSPIRATIONS
Berikut adalah bacaan pencerahan hati yang diambil dari buku La Tahzan karya Dr. Aidh Al Qarni. Semoga bermanfaat dan membuat kita menjadi pribadi yang ikhlas dalam menjalani hidup
Jangan bersedih ! Bergembiralah dan berbahagialah, jalani hidup ini apa adanya dengan ketulusan dan keriangan. Karena ketika masalah dan kesulitan datang menghampiri kita, Allah tidak meminta kita untuk mencari jalan keluarnya hingga penat, Dia hanya meminta kita agar Sabar dan Sholat. Tetap semangat...Just do the best you can...And be your self !